Tuesday, February 19, 2013

Trip to Gunung Kidul [part 2]: Goa Rancang Kencana


<< baca sebelumnya: Trip to Gunung Kidul [part 1]

Setelah kami puas berbasah-basah ria cave tubing menikmati syahdunya Goa Pindul, juga udah kenyang banget makan siang home-made ibu-ibu warga Desa Bejiharjo, kami akhirnya langsung meneruskan perjalanan kami  menuju objek wisata berikutnya, yaitu ke Air Terjun Sri Getuk.


Air Terjun Sri Getuk letaknya ga terlalu jauh dari Goa Pindul, ga sampe 1 jam perjalanan dan masih terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Bus kami berhenti di suatu titik, di sebuah tempat semacam lahan kosong luas yang ada banyak pohonnya, semacam tempat outbound gitu. Ternyata bus kami harus parkir disitu dan memang jalan menuju Air Terjun Sri Getuk ga memungkinkan untuk dilewati bus kami, agak offroad katanya.
kereta penumpang menuju air terjun (?)
Jadi untuk menuju Air Terjun Sri Getuk, kami nantinya akan diangkut pake mobil bak/pick-up rame-rame *yah kirain bakalan naik kereta-keretaan unyu yang parkir di deket situ, haha*

Sembari menungu datengnya jemputan kami, saya jalan-jalan bentar, penasaran kok ada beberapa orang yang jalan menuju ke suatu tempat. Trus saya juga liat ada sebuah papan gitu, ada tulisannya “Tata Tertib Pengunjung Goa Rancang Kencana”. Lah tapi mana ada goa di sini, ga keliatan, ga ada papan petujuk jalan juga ke mana arah menuju goa itu *eh ada ga ya, jangan2 waktu itu saya ngelamun dan ga nyadar. Haha*Dan di rundown acara jalan2 kami juga ga ada disebutin kami bakalan mengunjungi Goa Rancang Kencana juga, hmm..
papan pengumuman
Berhubung kepo banget ya jadinya saya ngikut orang2 itu aja, beberapa orang kantor juga ternyata ikut kepo, hihi. Ternyata setelah jalan bentar ada sebuah tangga menurun dan keliatan ada sebuah ruangan luas semacam pintu masuk goa, terus saya nanya orang yang ada disitu dan memang itulah Goa Rancang Kencana.
pohon besar di tangga masuk goa
Ada sesuatu yang menyita perhatian saya di dekat tangga yang ada di depan pintu masuk goa itu, yaitu ada sebuah pohon besaaaar bangeeeet menjulang tinggi dari bawah. Kata pemandu kami, pohon itu usianya udah sekitar 2 abad lebih, woooow lama banget ya, pantesan udah segede itu. Oiya, pas sampe di bawah, di pintu masuk goa, kami (saya dan beberapa orang kantor) disamperin sama salah satu pengelola tempat wisata ini dan menawarkan diri sebagai tour guide.
tangga menuju goa
Goa Rancang Kencana sendiri berasal dari 2 kata, Rancang dan Kencana. Rancang artinya merencanakan, sedangkan Kencana artinya sesuatu hal yang mulia. Jadi Goa Rancang Kencana ini bisa diartikan sebagai tempat untuk merencanakan sesuatu yang mulia. Kata bapak pemandu, goa ini dulunya merupakan tempat persembunyian Laskar Mataram dari kejaran penjajah Belanda. Selain itu, goa ini juga dulunya dijadikan sebagai tempat semedi. Namun, sudah tidak ada lagi orang yang semedi di sana semenjak Goa Rancang Kencana dibuka sebagai objek wisata. Kalau sekarang sekitaran goa banyak digunakan juga untuk acara-acara outbound, kemah, dan juga penelitian.
ruangan goa bagian depan
ruangan goa bagian depan
Goa ini terdiri dari tiga ruangan, yang pertama adalah ruangan luas yang bisa langsung kita jumpai setelah turun dari tangga masuk di dekat pohon besar tadi. Yang unik adalah dasar dari goa ini datar banget, seperti rata dengan tanah, entah memang sengaja diratakan atau dari sononya udah begini, jadi kesannya ruangan ini terlihat luaaaas. Ruangan ini juga masih terang karena terkena sinar matahari, jadi terlihat jelas banget ruangan ini dihiasi stalagtit2 yang udah ga aktif lagi. Sayang, keindahannya udah ternodai oleh tangan2 jahil yang alay banget udah maen corat-coret -____-“

dinding goa bagian depan yang sudah ternodai
Dari ruangan luas ini ada sebuah lubang sempit menuju ruangan kedua, yang keliatan sempit, tapi ternyata ruangan ini masih muat dimasuki oleh beberapa orang sekaligus. Di ruangan ini lah katanya tempat orang-orang bersemedi. Saya juga menjumpai sebuah wadah batu yang digunakan untuk menaruh sesaji.
meja batu kecil untuk sesaji
Untuk masuk ke ruangan ketiga, kami harus merangkak masuk melewati sebuah lubang kecil yang dengan susksesnya bikin beberapa orang dari kami mundur ga jadi lanjut masuk lebih dalam, entah karena takut gelap atau ga muat badannya, hahaha. Ternyata lumayan agak luas juga ruangan ketiga ini, yang emang gelap banget.
lubang kecil menuju ruang ketiga
Ada dua hal yang menarik di sini, yang pertama ada sebuah tulisan/lukisan di dinding berjudul “Prasetya Bhinnekaku”, yang kata pemandu kami itu dibuat oleh Laskar Mataram yang dulu sembunyi di dalam goa ini. Yang kedua, ada semacam lubang/pahatan di dinding goa yang katanya merupakan portal gaib menuju Gunung Merapi. Whooaaa! Kayak pintu kemana sajanya doaraemon dong. Entah bener atau ga tentang portal gaib ini, yang jelas hawa mistik emang masih kerasa di dalem goa ini, mungkin karena gelap juga ya.. Bahkan Mister Tukul juga pernah syuting meliput Goa Rangcang Kencana ini.

portal gaib (?)
Lama-kelamaan pengap juga rasanya di dalem goa, akhirnya kami segera digiring keluar goa oleh pemandu kami. Oiya, gausah takut gelap di dalem goa ini, meskipun belum ada penerangan permanen yang dipasang di dalam goa, tapi pihak pengelola sudah menyediakan lampu senter yang siap kita pakai kok. Biaya sewa senter ini sudah jadi satu sama biaya pemandu yang bisa dibayar dengan seikhlasnya :)


Trip ke Air Terjun Sri Getuk disambung ke postingan berikutnya ya :D












0 comments:

Post a Comment

jambul rhoma. Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Heyy, saya si Jambul. Dont get lost here :)

 

© Babbling Geek, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography