<< baca sebelumnya: Trip to Gunung Kidul [part 1]
Setelah kami puas berbasah-basah ria cave tubing menikmati syahdunya Goa Pindul, juga udah kenyang banget makan siang home-made ibu-ibu warga Desa Bejiharjo, kami akhirnya langsung meneruskan perjalanan kami menuju objek wisata berikutnya, yaitu ke Air Terjun Sri Getuk.
Setelah kami puas berbasah-basah ria cave tubing menikmati syahdunya Goa Pindul, juga udah kenyang banget makan siang home-made ibu-ibu warga Desa Bejiharjo, kami akhirnya langsung meneruskan perjalanan kami menuju objek wisata berikutnya, yaitu ke Air Terjun Sri Getuk.
Air Terjun
Sri Getuk letaknya ga terlalu jauh dari Goa Pindul, ga sampe 1 jam perjalanan dan
masih terletak di Kabupaten Gunung Kidul. Bus kami berhenti di suatu
titik, di sebuah tempat semacam lahan kosong luas yang ada banyak pohonnya, semacam
tempat outbound gitu. Ternyata bus kami harus parkir disitu dan memang jalan
menuju Air Terjun Sri Getuk ga memungkinkan untuk dilewati bus kami, agak
offroad katanya.
Jadi untuk menuju Air Terjun Sri Getuk, kami nantinya akan
diangkut pake mobil bak/pick-up rame-rame *yah kirain bakalan naik kereta-keretaan
unyu yang parkir di deket situ, haha*
kereta penumpang menuju air terjun (?) |
Sembari
menungu datengnya jemputan kami, saya jalan-jalan bentar, penasaran kok ada
beberapa orang yang jalan menuju ke suatu tempat. Trus saya juga liat ada
sebuah papan gitu, ada tulisannya “Tata Tertib Pengunjung Goa Rancang Kencana”.
Lah tapi mana ada goa di sini, ga keliatan, ga ada papan petujuk jalan juga ke
mana arah menuju goa itu *eh ada ga ya, jangan2 waktu itu saya ngelamun dan ga
nyadar. Haha*Dan di rundown acara jalan2 kami juga ga ada disebutin kami
bakalan mengunjungi Goa Rancang Kencana juga, hmm..
papan pengumuman |
Berhubung
kepo banget ya jadinya saya ngikut orang2 itu aja, beberapa orang kantor juga
ternyata ikut kepo, hihi. Ternyata setelah jalan bentar ada sebuah tangga
menurun dan keliatan ada sebuah ruangan luas semacam pintu masuk goa, terus
saya nanya orang yang ada disitu dan memang itulah Goa Rancang Kencana.
pohon besar di tangga masuk goa |
Ada sesuatu
yang menyita perhatian saya di dekat tangga yang ada di depan pintu masuk goa
itu, yaitu ada sebuah pohon besaaaar bangeeeet menjulang tinggi dari bawah.
Kata pemandu kami, pohon itu usianya udah sekitar 2 abad lebih, woooow lama
banget ya, pantesan udah segede itu. Oiya, pas sampe di bawah, di pintu masuk
goa, kami (saya dan beberapa orang kantor) disamperin sama salah satu pengelola
tempat wisata ini dan menawarkan diri sebagai tour guide.
Goa Rancang
Kencana sendiri berasal dari 2 kata, Rancang dan Kencana. Rancang artinya
merencanakan, sedangkan Kencana artinya sesuatu hal yang mulia. Jadi Goa Rancang
Kencana ini bisa diartikan sebagai tempat untuk merencanakan sesuatu yang
mulia. Kata bapak pemandu, goa ini dulunya merupakan tempat persembunyian
Laskar Mataram dari kejaran penjajah Belanda. Selain itu, goa ini juga dulunya
dijadikan sebagai tempat semedi. Namun, sudah tidak ada lagi orang yang semedi
di sana semenjak Goa Rancang Kencana dibuka sebagai objek wisata. Kalau sekarang
sekitaran goa banyak digunakan juga untuk acara-acara outbound, kemah, dan juga
penelitian.
Goa ini
terdiri dari tiga ruangan, yang pertama adalah ruangan luas yang bisa langsung
kita jumpai setelah turun dari tangga masuk di dekat pohon besar tadi. Yang
unik adalah dasar dari goa ini datar banget, seperti rata dengan tanah, entah
memang sengaja diratakan atau dari sononya udah begini, jadi kesannya ruangan
ini terlihat luaaaas. Ruangan ini juga masih terang karena terkena sinar
matahari, jadi terlihat jelas banget ruangan ini dihiasi stalagtit2 yang udah
ga aktif lagi. Sayang, keindahannya udah ternodai oleh tangan2 jahil yang alay
banget udah maen corat-coret -____-“
Dari
ruangan luas ini ada sebuah lubang sempit menuju ruangan kedua, yang keliatan
sempit, tapi ternyata ruangan ini masih muat dimasuki oleh beberapa orang
sekaligus. Di ruangan ini lah katanya tempat orang-orang bersemedi. Saya juga
menjumpai sebuah wadah batu yang digunakan untuk menaruh sesaji.
meja batu kecil untuk sesaji |
Untuk masuk
ke ruangan ketiga, kami harus merangkak masuk melewati sebuah lubang kecil yang
dengan susksesnya bikin beberapa orang dari kami mundur ga jadi lanjut masuk
lebih dalam, entah karena takut gelap atau ga muat badannya, hahaha. Ternyata
lumayan agak luas juga ruangan ketiga ini, yang emang gelap banget.
Ada dua hal
yang menarik di sini, yang pertama ada sebuah tulisan/lukisan di dinding
berjudul “Prasetya Bhinnekaku”, yang kata pemandu kami itu dibuat oleh Laskar
Mataram yang dulu sembunyi di dalam goa ini. Yang kedua, ada semacam
lubang/pahatan di dinding goa yang katanya merupakan portal gaib menuju Gunung
Merapi. Whooaaa! Kayak pintu kemana sajanya doaraemon dong. Entah bener atau ga
tentang portal gaib ini, yang jelas hawa mistik emang masih kerasa di dalem goa
ini, mungkin karena gelap juga ya.. Bahkan Mister Tukul juga pernah syuting meliput
Goa Rangcang Kencana ini.
lubang kecil menuju ruang ketiga |
Lama-kelamaan
pengap juga rasanya di dalem goa, akhirnya kami segera digiring keluar goa oleh
pemandu kami. Oiya, gausah takut gelap di dalem goa ini, meskipun belum ada
penerangan permanen yang dipasang di dalam goa, tapi pihak pengelola sudah
menyediakan lampu senter yang siap kita pakai kok. Biaya sewa senter ini sudah
jadi satu sama biaya pemandu yang bisa dibayar dengan seikhlasnya :)
Trip ke Air
Terjun Sri Getuk disambung ke postingan berikutnya ya :D
0 comments:
Post a Comment