Sunday, February 24, 2013

Trip to Gunung Kidul [part 3]: Air Terjun Sri Gethuk


Lagi asik foto2 di Goa Rancang Kencana, kami yang “nyasar” di goa ini tetiba dipanggil dan ternyata udah ditungguin sama rombongan yang udah dengan cantiknya nangkring di atas mobil pickup yang siap mengangkut kami ke lokasi Air Terjun Sri Gethuk. Kapan lagi coba, bisa ngerasain sensasi diangkut pake mobil pickup kayak sapi. Haha B)
[baca sebelumnya: trip to Gunung Kidul part 2]

Well, jalan menuju Air Terjun Sri Gethuk dari tempat parkir bus kami memang agak offroad sodara-sodara. Kondisi jalannya emang ga memungkinkan banget dilewati kendaraan gede semacam bus, soalnya kondisi jalannya tuh macem2 dan ga rata. Ada sebagian yang sudah diaspal, ada yang masih makadam, terus jalannya yang berbatu dan agak terjal. Jadi sepanjang perjalanan berasa kayak lagi naek wahana di dufan, perut bergejolak tapi seru. haha. 
Sepanjang perjalanan kita juga bakalan disuguhi pemandangan alam berupa hutan jati dan perkebunan kayu putih. Tapi klo naek kendaraan pribadi semacam mobil atau motor masih memungkinkan kok, jadi parkirnya langsung di areal Air Terjun Sri Gethuk.

Pas nyampe di pintu masuk kawasan wisata Air Terjun Sri Gethuk, kita bakalan menemui sebuah areal kolam pemancingan, yang letaknya di samping tempat parkir. Dari situ kita mesti jalan kaki, menuruni undak-undakan yang di sebelah kanan-kiri berjejer warung-warung dan lapak penjual, selama kurang lebih 15 menit menuju pingiran Sungai Oya.

Sungai Oya ini adalah sungai yang membelah tebing setinggi 25 meter  yang ada di kawasan Air Terjun Sri Gethuk dan untuk menuju air terjun, kita mesti naik rakit sederhana yang terbuat dari papan dan drum bekas melawan arus air Sungai Oya ini. 
Sungainya agak bening berwarna kehijauan dengan kedalaman 15 meter, tapi klo musim hujan airnya bakalan berubah jadi berwarna coklat keruh :|

Sebenernya ada alternatif lain untuk bisa mencapai air terjun, yaitu dengan menyusuri jalan setapak dengan pemandangan sawah yang terhampar luas, tapi karena seharian udah banyak aktifitas jadi kami memilih naik rakit aja B)


Sungai Oya dilihat dari atas
rakit untuk menuju Air Terjun Sri Gethuk
Untuk naik rakit, kita mesti antre dulu soalnya waktu itu pengunjungnya lumayan banyak, tapi ga terlalu lama kok nunggunya, soalnya dalam sekali jalan langsung ada 2 rakit yang dioperasikan pulang-pergi. Sekali berangkat, rakit bisa memuat 10-13 penumpang tergantung berat masing2 orang yang naik. Ada salah satu rekan kami yg lumayan "subur" pas naik rakitnya langsung ambles dan beliau langsung diminta turun, hahaha :D


pengunjung yang lagi asik renang menyusuri sungai Oya
view di atas rakit menyusuri Sungai Oya
Banyak yang bilang ketika melawan arus Sunyai Oya menuju Air Terjun Sri Gethuk, sensasinya berasa lagi menyusuri Green Canyon dan itu emang bener. Selain karena sama-sama menyusuri sungai yang membelah tebing tinggi, sepanjang perjalanann yang ada di depan mata semuanya serba ijo, dari warna air Sungai Oya yang ijo bening ditambah tebing di sebelah kanan-kiri yang juga ijo asri gitu *padahal saya sendiri belum pernah ke Green Canyon. hahaha

Oiya, menurut cerita masyarakat setempat, dulu sering terdengar suara gamelan di sekitar air terjun ini, yang masyarakat yakini milik raja jin Slempret. Gosip-gosipnya, keberadaan air terjun ini merupakan lokasi pasar jin (?). Di malam-malam tertentu, masyarakat sering mendengar bunyi-bunyian seperti slompret dari arah air terjun itu. Tapi jika suara itu didekati, suara tersebut bakalan ilang. Makanya Air Terjun Sri Gethuk ini biasa juga disebut sebagai Air Terjun Slempret.

tebing di samping Sungai Oya
Ga terlalu lama naik rakit, suara gemuruh air terjun mulai terdengar dan akhirnya Air Terjun Sri Gethuk udah ada di depan mata :)
Di bagian bawah air terjun ada batu-batuan indah yang membentuk semacam undak-undakan yang dialiri oleh air dari air terjun. Aliran airnya lumayan deres sampe memercik kemana-kemana dan rasanya damai banget gitu berada di sana. Tapi berhubung lagi rame pengunjung jadi ga terlalu khusyuk menikmati syahdunya suasana perpaduan antara sejuknya air yang engalir di sela-sela jari dan gemuruh suara air terjun *halah*


Air Terjun Sri Gethuk ini lumayan unik ya. Selain karena bentuknya yang "mungil", Air Terjun Sri Gethuk  ini bercabang pada dua celah tebing dan muncul dari sela-sela tebing yang gersang. Air tejun ini tingginya sekitar 80 meter dan berada tepat di tepi Sungai Oya.  Ada tiga sumber mata air yang menyembur di sekitar air terjun Sri Gethuk, yaitu mata air Dung Poh, Ngandong dan Ngumbul. Agak aneh sebenernya klo dipikir-pikir pas liat Air Terjun Sri Gethuk, Gunung Kidul kan terkenal banget sering dilanda kekeringan, tapi di sini justru ada aliran air yang deras, Subhanallah ya :)

ada 3 sumber air yang menyembur

di samping bawah air terjun ada banyak batu-batuan besar
beningnya air yang mengalir dari air terjun

3 comments:

Sandstory says:
at: Wed Feb 27, 01:49:00 PM said...

numpang mampir Ridho Roma...

kalo musim kemarau lebih oke, apalagi kalo lewat pematang sawah, apalagi kalo masih sepi, apalagi kalo jam 6 pagi sejuk, apalagi...piip piip (*ah, kepanjangan)

Unknown says:
at: Sat Mar 02, 01:37:00 PM said...

musim kemarau bukannya airnya keruh??
iyo pas kesana itu rame bgt jadi ga terlalu menikmati :|

Noveria A. Rasyida says:
at: Wed Nov 13, 11:08:00 AM said...

justru kalo musim ujan airnya jerniiiiiih bangeeeet (^^,)

Post a Comment

jambul rhoma. Theme images by andynwt. Powered by Blogger.

Heyy, saya si Jambul. Dont get lost here :)

 

© Babbling Geek, All Rights Reserved
Design by Dzignine and Conceptual photography